Kamis, 18 Agustus 2016

Perempuan Sumba dan Air


Saya tak pandai menulis bahkan melukiskannya dalam kanvas, foto saya pun tak bermaksud negative. saya hanya ingin menyampaiakn dalam bahasa yang sederhana bahwa sumber air di desa kami masih jauh dari rumah, jauh dalam artian harus kami tempuh beberapa kilo meter untuk mendapatkan air, ahhh sungguh kami sangat iri dengan kalian yang berada di kota yang berlimpah air, semoga kami juga bisa merasakan arti kemerdekaan dalam konteks yang lebih sederhana lewat sebait kalimat bahwa sumber air sudah dekat, setidaknya agar dapur hidup kami bisa kami siram setiap hari, demikian kata mama Riswan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar